Senin, 05 Maret 2012

PENGERTIAN KLONING PADA MAKHLUK HIDUP


APA ITU KLONING?

Kloning bisa di sebut suatu penciptaan sebuah organisme yang merupakan salinan genetik sama dengan yang lain, yang bearti setiap bit tunggal DNA adalah sama antara kedua!. Ada beberapa cara untuk melakukannya: twinning embrio buatan dan transfer sel somatik nuklir.

1. Buatan Embrio Twinning

embrio kembar buatan adalah versi relatif rendah berteknologi kloning. Seperti namanya, teknologi ini meniru proses alami penciptaan kembar identik. Di alam, kembar terjadi hanya setelah pembuahan dari sel telur oleh sel sperma. Dalam kasus yang jarang terjadi, ketika dibuahi telur yang dihasilkan, disebut zigot, mencoba untuk membagi menjadi embrio dua bersel, dua sel terpisah. Setiap sel terus membagi sendiri, akhirnya berkembang menjadi individu yang terpisah dalam ibu. Karena dua sel berasal dari zigot yang sama, individu-individu yang dihasilkan secara genetik identik.

embrio kembar buatan menggunakan pendekatan yang sama, tetapi terjadi dalam cawan Petri dan bukan di dalam tubuh ibu. Hal ini dilakukan dengan manual memisahkan embrio sangat awal ke dalam sel individu, dan kemudian memungkinkan setiap sel untuk membagi dan mengembangkan sendiri. Embrio yang dihasilkan ditempatkan menjadi seorang ibu pengganti, di mana mereka dibawa dan disampaikan, karena semua embrio berasal dari zigot yang sama, mereka secara genetik identik.

2. Sel Somatik Transfer Nuklir

Sel somatik transfer nuklir, (SCNT) menggunakan pendekatan yang berbeda dari embrio kembar buatan, tapi menghasilkan hasil yang sama: sebuah klon yang tepat, atau copy genetik, dari individu. Ini adalah metode yang digunakan untuk membuat "Dolly Domba".

Apa SCNT artinya?:

Somatik sel: Sel somatik adalah setiap sel dalam tubuh selain dua jenis sel reproduksi, sperma dan telur. Sperma dan telur juga disebut sel kuman. Pada mamalia, setiap sel somatik memiliki dua set lengkap kromosom, sedangkan sel germinal hanya memiliki satu set lengkap.

Nuklir: inti adalah seperti otak sel. Ini adalah wadah tertutup yang berisi semua informasi yang sel perlu membentuk suatu organisme. Informasi ini datang dalam bentuk DNA. Ini adalah perbedaan dalam DNA kita yang membuat kita masing-masing unik.

Transfer: Memindahkan objek dari satu tempat ke tempat lain.

Sebagai contoh Untuk membuat "Dolly", peneliti mengisolasi sel somatik dari domba betina dewasa. Selanjutnya, mereka mengalihkan inti dari sel tersebut terhadap sel telur dari yang inti telah dihapus. Setelah beberapa tweak kimia, sel telur, dengan inti baru, bersikap sama seperti zigot yang baru saja dibuahi. Ini berkembang menjadi embrio, yang ditanamkan ke seorang ibu pengganti dan dibawa ke panjang.

Domba, Dolly, merupakan replika genetik yang tepat dari domba betina dewasa yang disumbangkan inti sel somatik ke telur. Dia adalah mamalia pertama yang akan di kloning dari sel somatik dewasa.

Pembuahan telur oleh sperma dan metode kloning SCNT baik mengakibatkan hal yang sama: bola membagi sel, yang disebut embrio. Jadi apa sebenarnya perbedaan antara metode-metode ini?

Sebuah embrio terdiri dari sel-sel yang berisi dua set lengkap kromosom. Perbedaan antara pemupukan dan SCNT terletak di mana dua set berasal.

Dalam pembuahan, sperma dan telur keduanya mengandung satu set kromosom. Ketika sperma dan sel telur bergabung, zigot yang dihasilkan berakhir dengan dua set - satu dari ayah (sperma) dan satu dari ibu (telur).

Dalam SCNT, satu set sel telur kromosom akan dihapus. Hal ini digantikan oleh inti dari sel somatik, yang sudah berisi dua set lengkap kromosom. Oleh karena itu, dalam embrio yang dihasilkan, kedua set kromosom berasal dari sel somatik.
AKIBAT KLONING
Penyelidikan tentang kloning telah dilakukan sejak tahun 1952 oleh Bricks dan Young yang telah berhasil mengkloning kodok dengan cara memasukkan nukleus yang sedang mengalami proses perpisahan ke dalam sel normal. Namun pada bulan Februari tahun 1997 yang lalu, sebagian besar jurnalistik dunia menyoroti masalah kloning ini sebagai bahan utamanya. Hal ini terjadi karena sebuah tim peneliti yang terdiri dari Dr. Wilmut dari Roslin Institute dan Dr. Campbell dari PPL Therapeutics Scotlandia telah berhasil mengkloning seekor domba yang diberi nama Dolly dengan cara memanipulasi gen sel yang diambil dari payudara seekor domba betina dewasa yang berumur 6 tahun yang namanya Dorset.Selain itu tim ini juga telah berhasil mengkloning domba yang diberi nama Polly dengan cara memasukkan/menggandakan sebagian zat yang diambil dari gen manusia dengan embrio domba. Menurut Dr. Wilmut sebagai ketua tim, pengkloningan dilakukan semata-mata hanya untuk menyediakan protein yang berkualitas baik untuk manusia. Dengan berhasilnya mengkloning binatang khususnya mamalia, ada kemungkinan diteruskan sampai mengkloning manusia. Namun Dr. Wilmut menegaskan bahwa usaha untuk mengkloning manusia harus dilarang.Sebenarnya pemerintah masing-masing negara di dunia ini telah membuat suatu peraturan yang melarang percobaan untuk membuat kloning manusia. Namun tidak menjamin apakah ilmuwan-ilmuwan yang pada umumnya memiliki prinsip ingin terus mencari keingintahuannya itu dapat mentaati peraturan tersebut. Memang apabila hal ini terjadi, sangat menggetarkan umat manusia. Apa yang akan terjadi dalam masyarakat manusia?. Dari segi moral dan keagamaan, mayarakat kita akan tersesat jika tanpa fondasi kehidupan. Oleh karenanya, sebelum hal tersebut betul-betul terjadi kita perlu mengadakan musyawarah untuk menangani masalah itu secara baik. Diharapkan para ilmuwan hanya melakukan sesuatu penelitian dengan hasil yang positip saja seperti membereskan masalah pangan, menyatakan gejala penuaan, mengatasi masalah penyakit kanker dan gen, dan juga pencangkokan organ binatang yang tidak menimbulkan reaksi penolakan.Masalah-masalah yang diperkirakan timbul apabila kloning manusia dilakukan adalah :1). Pandangan terhadap nilai-nilai umum atau tradisionil dapat hancur.Diperkirakan akan timbul pandangan mekanisme kehidupan yang baru, akibat terjadinya kehidupan yang dimanipulasikan secara mekanik oleh manusia sendiri. Pandangan demikian mengakibatkan suatu permasalahan serius bagi gejala kehidupan dan dapat menggoyahkan kerangka kehidupan yang telah ada saat ini.2).Martabat manusia dapat hancur.Bagaimana kita dapat mendefinisikan identitas seorang hasil kloning? Apa yang akan dihasilkan dalam integritas seorang kloning ? Kita tahu bahwasanya seorang manusia dibesarkan dalam keluarga yang memiliki orang tua dan memperoleh perhatian dari orang-orang disekitarnya. Bagaimana halnya terhadap kloning manusia yang dibuat dalam tabung percobaan secara manipulasi? Siapakah yang menjadi orang tuanya ? Apakah orang yang memanipulasi atau seseorang yang selnya diambil ?Kloning manusia dilahirkan secara manipulasi pembuahan manusia. Dengan demikian, bagaimana kita dapat pahami tentang jiwanya? Bayangkan manusia-manusia yang mukanya hampir sama dibuat secara produksi massal. Apa yang akan terjadi ? Martabat manusianya ada dimana ? Fondasi-fondasi martabat manusia pasti hancur.3).Masalah moral.Dr. Wilmut mengakui bahwa keberhasilannya dalam mendapatkan seekor domba kloning telah dilakukan 277 kali percobaan Sepanjang proses penelitiannya hanya diperoleh 29 kasus yang dapat mempertahankan kehidupan domba kloning selama lebih dari pada 6 jam , semuanya langsung mati dalam proses. Dalam 29 kasus inipun, hanya satu yang berhasil menjadi domba kloning. Ternyata untuk membuat seekor domba kloning, diperlukan pengorbanan yang sangat besar. Walaupun teknik kloning tersebut dianggap teknik mo-dern yang canggih, apakah kita dapat menerima cara seperti itu diberlakukan dalam membuat manusia secara kloning yang notabene kita pahami bahwa manusia mempunyai moral ?Kita perlu tahu bahwa cara/prinsip produk kloning adalah hanya manipulasi sebagian kecil susunan yang telah dihembuskan oleh Sang Pencipta ke dalamnya. Dari keberhasilan produk kloning binatang ini membuat manusia merasa telah menciptakan kehidupan. ISelayaknya kita perlu mengembalikan diri ke Tuhan dan merenungkannya dengan menundukkan kepala kita.
PANDANGAN ETIKA
Setelah dilaporkannya tentang Dolly, seekor anak domba yang berhasil di klon dari sel domba dewasa. Segera timbul pertanyaan di masyarakat terutama para ahli, apakah nantinya manusia juga akan di klon? Sebab,teknologi ini dapat diterapkan pada semua mamalia termasuk juga manusia. Tetapi dengan demikian munculah masalah etika, yang didasari berbagai pertanyaan seperti apakahg yang telah dilakukan dengan hewan ini boleh juga dilakukan pada manusia? Sejauh manakah manusia dapat dan boleh melangkah ke depan tanpa kehilangan kemanusiaannya?
Para ilmuwan berpendapat dan memiliki keyakinan yang besar akan hal ini dapat membantu pasangan yang infertilyang tidak bisa dibantu dengan metode lain untuk bisa mendapatkan keturunan.
Dilihat dari tujuan kloning reproduktif yaitu penciptaan manusia baru maka kloning manusia dapat dikatakan tidak etis karena tentu saja hal ini menlampaui kekuasaan Tuhan.
Dilihat dari tujuan kloning dikatakan etis apabila digunakan untuk tujuan kesehatan atau tujuan klinik. Penelitian yang berlangsung menyangkut diri manusia harus bertujuan untuk menyempurnakan tata cara diagnostic, terapeutik dan pencegahan serta pengetahuan tentang etiologi dan tatogenesis. Dan juga kloning tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi yang dari pengembangannya untuk tujuan ekonomi, militerisme dan tindakan-tindakan kriminal.

Pandangan Agama
Dilihat dari tujuan kloning reproduktif yaitu penciptaan manusia baru maka kloning manusia dapat dikatakan tidak etis karena tentu saja hal ini melampaui kekuasaan Tuhan. Dalam Kitab Suci dikatakan, seluruh sel tubuh berasal dari pati tanah. Selain itu, agama melihat reproduksi dari hubungan seksual yang dipandang sebagai suatu proses kehidupan yang sakral sebagai dimaksudkan oleh Tuhan, dan tidak berhak dikacaukan oleh manusia. Hal ini menyimpang dari rencana Tuhan.

Pandangan Hukum
Sampai saat ini, belum ada hukum yang menangani kloning manusia terutama di Indonesia sendiri. Yang jelas untuk kloning reproduktif sejauh ini 12 negara telah menentangnya. Presiden George Bush menjelaskan bahwa kloning merupakan penyimpangan, karena hal ini tidak menghormati kehidupan manusia dan harus dicegah.
Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa kloning pada manusia dapat dikatakan tidak etis.

Pandangan Sosial
Masyarakat manusia intinya adalah proses interaksi sosial yaitu hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Interaksi sosial yang dilakukan secara berulang-ulang serta bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama, biasanya menghasilkan hubungan-hubungan sosial. Bila hubungan sosial tersebut dilakukan secara sistematis dan tertib maka hubungan sosial tadi akan menjadi sistem sosial. Dengan demikian, sistim social merupakan suatu wadah dan proses dari pola-pola interaksi sehingga sistim ini mempunyai unsur-unsur pokok yaitu kepercayaan, perasaan, tujuan, kaidah, kedudukan dan peranan yang mencakup posisi dan hak serta kewajiban seseorang dan penerapannya dalam interaksi sosial, kekuasaan, sanksi dan fasilitas. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kloning pada manusia pada saat ini dapat dikatakan tidak etis tapi tidak menutup kemungkinan pada suatu saat nanti dapat dikatakan etis karena adanya situasi dan kondisi tertentu.

Pandangan Medis
1. Riset klinis harus disesuaikan dengan prinsip moral dan ilmu pengetahuan yang membenarkan riset medis. Selain itu, riset klinis hendaknya didasarkan atas percobaan laboratoris dan eksperimen dengan binatang atau fakta – fakta ilmiah yang sudah pasti.
2. Riset klinis hendaknya diadakan secara sah, oleh ahli yang berkompeten dan dibawah pengawasan tenaga medis yang ahli dibidangnya.
3. Setiap proyek riset klinis hendaknya didahului oleh suatu taksiran yang cermat terhadap bahaya–bahaya yang mungkin terjadi didalamnya dan dibandingkan dengan manfaat yang diperkirakan dapat diperoleh oleh orang yang menjadi objek riset atau orang lain.
4. Dokter seharusnya memberikan perhatian khusus dalam menjalankan riset klinis yang mungkin merubah kepribadian orang yang menjadi objek itu akibat obat-obatan atau prosedur percobaan.
Jika prosedur diatas menjadi pertimbangan dilakukannya kloning, maka kloning pada manusia dapat dibenarkan


1 komentar: