Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan karunia-Nya, Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Ekologi yang Bertema “ Prinsip-prinsip dan konsep
organisme pada tahap populasi “Alhamdulillah bisa terselesaikan Walaupun
Makalah kami jauh dari Kesempurnaan Kami harapkan keritik dan saran yang
membangun sehingga kami dapat menyusun makalah selanjutnya dengan baik dan
benar.
Semoga makalah ini dapat
menjadi panduan untuk proses belajar dan bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya dan penyusun pada Khususnya.
Senen,30 mei 2011
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Ekologi
tumbuhan berusaha menerangkan rahasia kehidupan pada tahapan individu, populasi
dan komunitas, ketiga tingkatan utama itu membentuk sistem ekologi yang dikaji
dalam ekologi tumbuhan. Setiap tingkatan bersifat nyata dan tidak bersifat
hipotetik seperti spesis, jadi dapat diukur serta diobservasi struktur dan
operasionalnya. Individu dan populasi tidak terpisah-pisah keduanya membentuk
asosiasi dan organisasi dalam pemanfaatan energi dan materi membentuk suatu
masyarakat atau komunitas dan berintegrasi dengan faktor lingkungan
disekitarnya membentuk ekosistem.
Berdasarkan tingkatan integrasinya, secara ilmu kajian ekologi tumbuhan
dibagi dalam dua pendekatan, yaitu sinekologi dan autekologi. Sinekologi,
falsafah dasarnya adalah tumbuhan secara keseluruhan merupakan kesatuan yang
dinamis. Masyarakat tumbuhan dipengaruhi oleh dua hal, yaitu keluar masuknya
unsur-unsur tumbuhan dan turun naiknya berbagai variabel lingkungan hidup.
Komunitas tumbuhan (vegetasi) dianggap suatu organisme utuh yang bisa lahir,
tumbuh, matang dan akhirnya mati.
Bidang kajian utamanya adalah
klasifikasi komunitas tumbuhan dan analisis ekosistem. Autekologi, falsafah
dasar dasarnya adalah tumbuhan sebagai ukuran yang menggambarkan kondisi
lingkungan sekitarnya.
Menurut Clements setiap tumbuhan
merupakan alat pengukur keadaan lingkungan hidup sekitarnya, khususnya iklim
dan tanah. Bidang tersebut melahirkan kajian tentang tumbuhan sebagai indikator
alam atau lingkungan hidup dan dikenal dengan ekologi fisiologi (ekofisiologi).
Berdasarkan penjelasan diatas,
telah diketahui bahwa pada umumnya ekologi juga dapat dibagi menurut
garis-garis taksonomi, misalnya ekologi fisiologi, ekologi tumbuhan, ekologi
hewan, dan ekologi jasad renik.
1.2.Rumusan masalah
- Apa pengertian dari ekologi tumbuhan ?
- Apa perinsip organisme pada tahap populasi ?
- Apa konsep dari organisme pada tahap populasi ?
1.3.Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana prinsip-prinsip dan Konsep
organisme pada tahap populasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Konsep Dasar Ekologi Tumbuhan
- Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi atau hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Sedangkan ekologi
tumbuhan adalah ilmu pengetahuan yang secara spesifik mempelajari
interaksi tumbuh tumbuhan dengan lingkungannya.
- Lingkungan sebagai suatu faktor ekologi yang terdapat di sekitar
tumbuh-tumbuhan dan makhluk hidup lainnya dapat terdiri dari lingkungan
biotik dan abiotik. Lingkungan biotik (makhluk hidup) adalah lingkungan
yang terdiri dari semua unsur makhluk hidup yang ada (tumbuhan, hewan atau
mikrobiota) dan lingkungan tak hidup (abiotik), misalnya habitat, air, dan
cahaya.
- Habitat sebagai faktor lingkungan tempat tinggal makhluk hidup dalam
melaksanakan kehidupannya akan mempengaruhi kehidupan tumbuh-tumbuhan dan
makhluk lainnya. Misalnya air, bahan-bahan mineral dan nutrien, serta
cahaya matahari adalah faktor abiotik yang berguna untuk proses sintesis.
Hasil fotosintesis tersebut, misalnya karbohidrat kemudian dapat
dimanfaatkan pula oleh makhluk hidup lain sebagai sumber energi.
- Dalam suatu sistem ekologi, tumbuhan sebagai satu kesatuan makhluk
hidup secara individu disebut jenis atau spesies, yang kemudian
berkelompok dengan sesama jenisnya membentuk populasi tumbuhan. Kumpulan
berbagai jenis tumbuhan bersamasama membentuk komunitas tumbuhan.
- Dalam Ekologi Tumbuhan kadang-kadang kajian tentang aspek ekologinya
hanya pada tingkat populasi tumbuh-tumbuhannya saja. Kajian tersebut
dinamakan autekologi (ekologi populasi), misalnya tentang aspek
tahap-tahap kehidupannya atau respon dan penyesuaian diri terhadap faktor
lingkungan. Jika kajiannya meliputi berbagai populasi tumbuhan dari
bermacam-macam jenis (masyarakat tumbuhan) maka kajiannya disebut
sinekologi (ekologi komunitas), misalnya interaksi tumbuh- tumbuhan satu
sama lain dalam memanfaatkan air dan nutrien atau persebarannya.
2.2 Pengertian
dan Ruang Lingkup Ekologi
Pada prinsipnya ditinjau dari biologi, makhluk hidup dapat dibagi atas dua
bagian besar yaitu, hewan dan tumbuhan. Kedua kelompok ini sangat tergantung
kepada faktor-faktor yang ada diluar dirinya baik itu secara langsung maupun
tidak langsung. Dengan kata lain tidak ada satu makhluk hidup pun di dunia ini
yang dapat berdiri sendiri tanpa bergantung dengan faktor lainnya. Faktor luar
yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup ini disebut dengan lingkungan.
Manusia sebagai makhluk hidup telah terlibat dan tertarik dengan masalah-
masalah lingkungan sejak dahulu kala walaupun mereka tidak mengerti perkataan
ekologi itu sendiri.
Ekologi
merupakan bagian kecil dari Biologi. Yang termasuk dalam ruang lingkup ekologi
lingkungan ialah organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan Biosfir. Jika kita
perhatikan bahasan-bahasan dalam mempelajari ekologi ternyata masing-masing
ilmu yang membahas suatu individu/grup tidak terlepas dari membahas masalah
ekologi. Dari penjelasan ini dapat dilihat
ternyata ekologi merupakan ilmu yang cakupannya amat luas. Bagaimana reaksi
dari organisme atau individu atau kelompok individu terhadap lingkungan atau
sebaliknya juga dipelajari dalam ekologi. Organisme dalam pengertian
biologi ialah makhluk secara individu atau sesuatu kesatuan organ yang
mempunyai tanda-tanda dan aktifitas kehidupan. Organisma dalam biologi sering
disebut sebagai individu.
2.2 Populasi
Populasi ialah
kumpulan dari organisma-organisma sejenis yang dapat berbiak silang sedangkan
komunitas ialah kumpulan dari beberapa populasi yang hidup disuatu areal tertentu.
Sebagai contoh ialah, komunitas kolam, padang pasir, dan sebagainya
Ekosistem atau
sistem ekologi ialah satu unit tunggal dari komuniti tumbuhan dan hewan
bersama-sama dengan semua interaksi faktor-faktor fisik dari lingkungan yang
ada di dalamnya. Secara sederhana ekosistem adalah suatu sistem yang di
dalamnya terdapat interaksi antara faktor-faktor biotik dan abiotik..
- Faktor
Biotik
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di
bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai
produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai
dekomposer.
Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi
individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan
organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi,
saling mempengaruhi membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan
|
Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.
a. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
c. Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
d. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
e. Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
f. Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
g. Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja
2.3 Konsep Ekologi Tumbuhan
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang
terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
ekosistem mempunyai dua komponen yang terdiri atas dua macam, yaitu komponen
biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang terdiri atas makhluk
hidup, sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda mati.
Seluruh komponen biotik dalam suatu ekosistem membentuk komunitas. Dengan
demikian, ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan
lingkungan abiotiknya. Ekosistem terbagi atas dua macam, yaitu terestrial dan
akuatik. Terestrial berarti ekosistem yang berada di daratan sedangkan akuatik
merupakan ekosistem perairan, misalnya ekosistem laut
Dalam ekosistem, terdapat istilah
komunitas yang berarti kumpulan yang terdiri dari beberapa populasi yang hidup
pada suatu waktu dan daerah tertentu dan saling berinteraksi dan mempengaruhi
satu sama lain. Populasi merupakan sekumpulan individu yang sejenis yang
menempati suatu daerah tertentu. Kelangsungan hidup suatu organisme pada suatu
tempat di sebut habitat. Dalam suatu komponen biotik, terbagi atas produsen,
konsumen serta dekomposer. Produsen merupakan penyedia makanan sedangkan
konsumen merupakan organisme yang akan melakukan ketergantungan terhadap
produsen
Populasi tanaman padi di sawah
2.4 KONSEP EKOLOGI,
KOMUNITAS, DAN POPULASI TUMBUHAN
1. Terdapat berbagai sistem ekologi atau ekosistem di biosfer atau ekosfera bumi pada lingkungan terestris atau lingkungan akuatik yang menjadi habitat makhluk hidup (tumbuh-tumbuhan, hewan, dan mikrobiota) tinggal dan melaksanakan kehidupannya berinteraksi dengan lingkungan hidupnya.
2. Proses kehidupan yang berlangsung dalam sistem ekologi atau ekosistem tersebut pada dasarnya memiliki prinsip-prinsip ekologi yang menjadi dasar interaksi atau hubungan timbal balik antara komponen penyusun ekosistem.
3. Dalam ekologi tumbuhan prinsip-prinsip ekologi tersebut berkaitan dengan jenis dan struktur ekosistem, komponen-komponen penyusunnya, fungsi ekosistem, habitat atau tempat tinggal tumbuhtumbuhan dan biota lainnya, serta relung ekologi (fungsi makhluk hidup di habitatnya), macam-macam interaksi yang berlangsung dalam ekosistem, dan sebagainya.
4. Komponen penyusun ekosistem antara lain, terdiri dari komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (habitat dan lingkungan) atau menurut komponen makhluk hidup sebagai penyusun ekosistem antara lain dapat digolongkan menurut perolehan energi menjadi komponen ototrof (tumbuhan hijau) dan komponen heterotrof (hewan dan mikrobiota) atau menurut jenisnya dikenal ekosistem terestris (darat) dan akuatik (perairan: perairan tawar dan laut).
5. Dalam ekosistem tumbuh-tumbuhan mempunyai peran yang penting, antara lain dapat mengubah kondisi habitat dan lingkungannya, seperti mengurangi radiasi sinar matahari, mengatur iklim, atau membentuk humus mengikat energi matahari menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis dan menjadi menjadi sumber energi dan sumber nutrisi dengan adanya kandungan unsurunsur organik maupun anorganik, energi yang berguna untuk makhluk hidup lainnya.
6. Seluruh unsur makhluk hidup dari berbagai jenis tumbuh-tumbuhan, hewan atau mikrobiota dalam sistem ekologi membentuk suatu komunitas. Suatu komunitas tumbuh-tumbuhan adalah sekelompok individu (jenis) tumbuhan yang menempati habitat tertentu.Penelaahan ekologi komunitas diperlukan untuk memahami berbagai proses yang terjadi dalam ekosistem, misalnya terbentuknya suatu komunitas rumput, komunitas paku-pakuan atau komunitas hutan.
7. Konsep komunitas tumbuhan penting dalam penelitian ekologi, karena apa yang terjadi dalam suatu komunitas akan mempengaruhi makhluk hidup lainnya dalam komunitas tersebut. Misalnya dalam pemberantasan gulma di perkebunan yang menjadi saingannya bagi tanaman budidaya.
8. Dalam ekologi tumbuhan secara umum yang dimaksud dengan populasi adalah sekelompok individu tumbuh-tumbuhan sejenis, seperti pohon karet yang ditanam di perkebunan, tanaman padi di sawah, dan lain lain. Dalam ekosistem, populasi tumbuhan tidaklah statis karena dipengaruhi oleh pertambahan atau pengurangan anggota populasi sepanjang waktu. Perubahan populasi dapat diketahui dari berbagai sifat populasi yang mejadi ciri-ciri populasi, seperti kerapatan populasi, natalitas, mortalitas, pertumbuhan atau persebaran populasi. Salah satu sifat populasi yang bersifat numeric dan struktural adalah kerapatan jenis, yaitu jumlah individu tumbuhan per satuan luas. Dengan kerapatan dapat ditentukan perkembangan populasi dan sifat persebarannya.
1. Terdapat berbagai sistem ekologi atau ekosistem di biosfer atau ekosfera bumi pada lingkungan terestris atau lingkungan akuatik yang menjadi habitat makhluk hidup (tumbuh-tumbuhan, hewan, dan mikrobiota) tinggal dan melaksanakan kehidupannya berinteraksi dengan lingkungan hidupnya.
2. Proses kehidupan yang berlangsung dalam sistem ekologi atau ekosistem tersebut pada dasarnya memiliki prinsip-prinsip ekologi yang menjadi dasar interaksi atau hubungan timbal balik antara komponen penyusun ekosistem.
3. Dalam ekologi tumbuhan prinsip-prinsip ekologi tersebut berkaitan dengan jenis dan struktur ekosistem, komponen-komponen penyusunnya, fungsi ekosistem, habitat atau tempat tinggal tumbuhtumbuhan dan biota lainnya, serta relung ekologi (fungsi makhluk hidup di habitatnya), macam-macam interaksi yang berlangsung dalam ekosistem, dan sebagainya.
4. Komponen penyusun ekosistem antara lain, terdiri dari komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (habitat dan lingkungan) atau menurut komponen makhluk hidup sebagai penyusun ekosistem antara lain dapat digolongkan menurut perolehan energi menjadi komponen ototrof (tumbuhan hijau) dan komponen heterotrof (hewan dan mikrobiota) atau menurut jenisnya dikenal ekosistem terestris (darat) dan akuatik (perairan: perairan tawar dan laut).
5. Dalam ekosistem tumbuh-tumbuhan mempunyai peran yang penting, antara lain dapat mengubah kondisi habitat dan lingkungannya, seperti mengurangi radiasi sinar matahari, mengatur iklim, atau membentuk humus mengikat energi matahari menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis dan menjadi menjadi sumber energi dan sumber nutrisi dengan adanya kandungan unsurunsur organik maupun anorganik, energi yang berguna untuk makhluk hidup lainnya.
6. Seluruh unsur makhluk hidup dari berbagai jenis tumbuh-tumbuhan, hewan atau mikrobiota dalam sistem ekologi membentuk suatu komunitas. Suatu komunitas tumbuh-tumbuhan adalah sekelompok individu (jenis) tumbuhan yang menempati habitat tertentu.Penelaahan ekologi komunitas diperlukan untuk memahami berbagai proses yang terjadi dalam ekosistem, misalnya terbentuknya suatu komunitas rumput, komunitas paku-pakuan atau komunitas hutan.
7. Konsep komunitas tumbuhan penting dalam penelitian ekologi, karena apa yang terjadi dalam suatu komunitas akan mempengaruhi makhluk hidup lainnya dalam komunitas tersebut. Misalnya dalam pemberantasan gulma di perkebunan yang menjadi saingannya bagi tanaman budidaya.
8. Dalam ekologi tumbuhan secara umum yang dimaksud dengan populasi adalah sekelompok individu tumbuh-tumbuhan sejenis, seperti pohon karet yang ditanam di perkebunan, tanaman padi di sawah, dan lain lain. Dalam ekosistem, populasi tumbuhan tidaklah statis karena dipengaruhi oleh pertambahan atau pengurangan anggota populasi sepanjang waktu. Perubahan populasi dapat diketahui dari berbagai sifat populasi yang mejadi ciri-ciri populasi, seperti kerapatan populasi, natalitas, mortalitas, pertumbuhan atau persebaran populasi. Salah satu sifat populasi yang bersifat numeric dan struktural adalah kerapatan jenis, yaitu jumlah individu tumbuhan per satuan luas. Dengan kerapatan dapat ditentukan perkembangan populasi dan sifat persebarannya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Seperti yang kita ketahui Ekologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari
intraksi atau hubungan timbal balik antara tumbuhan-tumbuhan dengan
lingkunganya.Lingkungan sebagai suatu faktor ekologi yang
terdapat di sekitar tumbuh-tumbuhan dan makhluk hidup lainnya dapat terdiri
dari lingkungan biotik dan abiotik.
Lingkungan biotik
(makhluk hidup) adalah lingkungan yang terdiri dari semua unsur makhluk hidup
yang ada (tumbuhan, hewan atau mikrobiota) dan lingkungan tak hidup (abiotik),
misalnya habitat, air, dan cahaya.
Dalam Ekologi Tumbuhan
kadang-kadang kajian tentang aspek ekologinya hanya pada tingkat populasi
tumbuh-tumbuhannya saja. Kajian tersebut dinamakan autekologi (ekologi
populasi), misalnya tentang aspek tahap-tahap kehidupannya atau respon dan
penyesuaian diri terhadap faktor lingkungan.
Jika kajiannya meliputi
berbagai populasi tumbuhan dari bermacam-macam jenis (masyarakat tumbuhan) maka
kajiannya disebut sinekologi (ekologi komunitas), misalnya interaksi tumbuh-
tumbuhan satu sama lain dalam memanfaatkan air dan nutrien atau persebarannya.
Populasi ialah
kumpulan dari organisma-organisma sejenis yang dapat berbiak silang sedangkan
komunitas ialah kumpulan dari beberapa populasi yang hidup disuatu areal
tertentu. Sebagai contoh ialah, komunitas kolam, padang pasir, dan sebagainya
3.2 Kritik dan saran
Semoga kita jauh lebih baik dari hari yang kemaren,dan
bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Daftar Pustaka
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1013491543,87388,
http://www.halalguide.info/index.php?option=com_content&task=view&id=1070&Itemi
d=454
http://www.cybertokoh.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=1647
http://id.shvoong.com/tags/transgenik/
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1626834-amankah-mengkonsumsitanaman-
transgenik/
0 komentar:
Posting Komentar